75 Peserta Mengikuti Workshop Manajemen Bumdes
75 Peserta Mengikuti Workshop Manajemen Bumdes
KEBUMEN
(kebumenekspres.com)-Sebanyak 75 peserta yang terdiri dari Kepala Desa (Kades)
dan Pengelola Bumdes di wilayah kecamatan Prembun dan Padureso mengikuti
workshop dan Pelatihan Manajemen Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Kegiatan
tersebut dilaksanakan oleh Forum Kebumen Mandiri, di Rumah Makan Tersobo Indah
Prembun, (5/4/2018).
Acara yang bertujuan
untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas para pengelola Bumdes itu, dibuka
oleh Camat Prembun Akhmad Ngaisom SSos. Turut dihadiri pada acara itu Camat Padureso
Drs H Agus Septadi. Workshop dilaksanakan dengan mengundang tiga pemateri yakni
Kepala Dispermades P3a Moh Amirudin SIP MM tentang Kebijakan Pemerintah tentang
pengelolaan Bumdes. Budi Hartoyo SPt yang menyampaikan materi tentang prospek
ternak ayam pedaging dengan sistem closed dan Praktisi Bumdes dari Kabupaten
Batang Harto yang menegarangkan tentang mapping potensi desa masing-masing
action plan bumdes.
Ketua Forum Kebumen Mandiri oleh H Ahmad Riyadi SE menyampaikan, adanya
workshop dilaksanakan agar meningkatkn inovatif dan kreativitas para pengelola
bumdes. Hal ini dapat diawali dengan hal-hal yang sederhana seperti
mengutamakan kearifan lokal dari masing-masing desa. Tujuan dari Bumdes, bukan
penghasilan semata melainkan agar menfasilitasi masyarakat dalam meningkatkan
perekonomian. “Untuk bumdes harus menjadi mitra bagi masyarakat dan bukan
menjadi pesaing,” tuturnya.
Maka dari itu apa yang dilaksanakan oleh
bumdes, seharusnya mengangkat potensi yang ada di desa terkait. Potensi yang
ada di desa menjadi pondasi utama untuk meningkat masyarakat. Dari situlah akan
tercipta karateristik dari masyarakat, tentunya dengan masing-masing potensi
yang ada. “Mari bangun bumdes bersama-sama dengan semangat,” jelasnya.
Bumdes, lanjut Ahmad Riyadi, juga jangan
sampai menggangu usaha yang telah dilaksanakan oleh masyarakat. Perekonomian
mikro harus tumbuh dan berkembang dengan baik. Bumdes harus tumbuh dan
berkembang dengan berbasis potensi lokal desa untuk membangkitkan ekonomi
masyarakat di desa masing-masing. “Meski Bumdes bukan merupakan jenis usaha
nirlaba, namun mencari laba bukan semata-mata menjadi tujuan utama,” ucapnya.
(mam)